Seminar Literasi Indiva 26 Agustus 2020: All Those Absurd Moments

Tanggal 3 Agustus, saya di-chat WhatsApp oleh editor Perempuan Misterius:

“Assalamualaikum

Siang Mbak…

Jadi Indiva rencana mau promo buku Perempuan Misterius via Zoom. Ntar cerita2 soal proses kreatif menulis novel tsb. Moderator nya Mbak Afifah Afra hehe.

Jika dilakukan tanggal 26 Agustus (hari Rabu) pukul 13.00-14.00 apakah bisa?”

Saya baca chat itu dari notifikasi, bukan dari WhatsApp-nya langsung. Butuh sekian menit bagi saya untuk memproses isi pesan tersebut.

Itu adalah awal dari segala absurd moment yang saya rasakan seputar seminar tersebut.

Saya betul-betul nggak tahu harus mikir apa waktu baca chat Mbak Editor itu. Ada beberapa alasan. Pertama, meskipun saya pernah berandai-andai menjadi pembicara suatu seminar kepenulisan untuk mengobrolkan seputar karya saya sambil berbagi ilmu, saya nggak pernah menyangka kesempatannya akan hadir secepat itu. I mean … saya ini bisa dikatakan “penulis baru”, lho. Orang-orang juga nggak kenal saya. Followers medsos dikit, mostly juga temen-temen pribadi.

Intinya: I’m nobody. Beneran diminta mengisi seminar literasi suatu penerbit mayor yang udah punya rekam jejak panjang?

Kedua, moderatornya Mbak Afifah Afra. Fakta ini sih yang paling bikin saya melongo lama. Beliau, ketua FLP nasional, penulis senior yang karya-karyanya sudah memukau saya sejak SMP. Saya masih dan akan selalu ingat keperihan dan rasa traumatis berkepanjangan yang saya rasakan akibat trilogi beliau, Bulan Mati di Javasche Oranje. Dan beliau akan jadi moderator di seminar literasi yang pengisinya adalah saya?!

Bayangin, kurang absurd apa, coba.

Namun, di sisi lain ….

Yakali saya akan menolak kesempatan semacam itu.

Akhirnya saya mengiakan. Seperti biasa, saya nggak mau overthinking dan menyerahkan semua pada-Nya saja. Kalau seminarnya jadi ya alhamdulillah, kalau enggak ya nggak masalah. Pokoknya prinsip untuk tidak pernah berharap pada manusia selalu saya pegang.

Hari-hari berlalu. Saya belum dikabari lagi soal seminar itu, jadi saya juga belum bikin materi, berhubung lagi sibuk juga. Nevertheless, saya sudah merancang di kepala saya, hal apa saja yang akan saya tulis di PPT materi nanti.

Semakin dekat hari H, saya masih belum mendapat kabar. Akhirnya, tanggal 21 Agustus, saya berinisiatif nanya lagi ke Mbak Editor. Kalau acaranya nggak jadi, saya bisa menggunakan hari itu untuk mengerjakan hal lain di to-do list saya.

Ternyata eh ternyata, seminarnya confirmed. Bahkan sorenya, poster promo seminarnya sudah jadi dan langsung diunggah di medsos Indiva, dan pendaftarannya pun langsung dibuka.

Ini menjadi absurd moment kedua. Foto saya terpajang di situ bersama foto Mbak Afifah Afra? Likeseriously? Mana pernah nyangka sih! T_T

Tanggal 23 Agustus, saya alokasikan satu hari untuk mengerjakan PPT. Yup, harus satu hari sendiri, soalnya saya kalau bikin PPT selalu niat alias nggak bisa asal-asalan. Sudah terlatih seperti itu, thanks to tugas-tugas kuliah.

Akhirnya tibalah hari H. Baru kerasa tegangnya tuh beberapa jam sebelum acara — hari-hari sebelumnya mah biasa aja akibat terdistraksi oleh kewajiban lain. Pukul 13.28, saya masuk ke ruang meeting di Zoom.

Terus kaget, dong, karena pesertanya ternyata banyak.

Tadinya saya kira bakal maksimal 20 orang. Lha ini sampai 50-an. Terharoe. :’) Padahal ya saya bukan siapa-siapa, tapi mereka menyempatkan hadir. Mungkin sebagian besar dari mereka hadir karena Mbak Afifah Afra-nya, tapi tetap saja … makasih banget lho, kalian semua.

Dimulailah absurd moment ketiga, yaitu keseluruhan proses seminarnya sendiri. Waktu presentasi saya nggak banyak mikir sih, soalnya udah latihan berkali-kali juga. Tetap aja, rasanya we-o-we banget bisa bercakap-cakap langsung dengan Mbak Afifah Afra, dan yang lebih amazing lagi, banyak banget pertanyaan masuk! T_T Itu berarti mereka memperhatikan materi saya kan ya T_T Dan punya keinginan untuk mengetahui lebih jauh, makanya nanya. Daebak.

Kemudian seminar pun berakhir dengan lebih lebih absurd lagi, yaitu dengan adanya Dinchan yang memanfaatkan momen untuk ngasih video surprise ultah saya lewat panitia seminar. Itu tuh ya, saya bener-bener harus minum air satu mug penuh selama nonton videonya biar nggak meweq di depan publik. T_T Malu banget asli. Grateful, of course, but still, it’s kinda embarrassing. Muterin video ultah di depan Mbak Afifah Afra, Mbak Editor, dan audiens? Kurang absurd apalagi coba.

Tapi, absurd moment-nya belum kelar, saudara-saudara. Selanjutnya saya baru sadar bahwa seminar itu masuk ke channel YouTube-nya Mbak Afifah Afra. Jadi bisa ditonton tunda, selama-lamanya. Menjadi salah satu rekam jejak digital saya.

Absuuurd.

Di atas segalanya, sekali lagi, saya bersyukur. Banget. Banyak pengalaman yang diperoleh. :’) Tanpa-Nya, semua ini nggak akan mungkin terjadi. Alhamdulillah.

Semoga apa yang coba saya bagikan dalam seminar literasi kemarin bisa memberi manfaat bagi yang menghadiri, mendengarkan, dan menontonnya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: